Hai teman-teman! Kita semua tahu, data kesehatan itu penting, tapi siapa yang tahan melihat tumpukan angka yang membosankan? Untungnya, ada teknologi yang mengubah semua data rumit itu menjadi petunjuk visual yang mudah dipahami: Visual Analytics (VA).

VA adalah kunci utama bagaimana petugas kesehatan bisa bertindak cepat dan tepat saat wabah datang, mengubah data pasif menjadi alat bantu keputusan yang powerful.

Bukan Sekadar Gambar: VA vs. Visualisasi Data

Jangan salah, VA bukan hanya membuat grafik. Anggaplah perbedaannya seperti ini [1], [2]:

  • Visualisasi Data (VD): Hanya menampilkan apa yang terjadi (seperti melihat foto).
  • Visual Analytics (VA): Memungkinkan kita berinteraksi, bertanya, dan menganalisis mengapa itu terjadi, dan apa yang mungkin terjadi selanjutnya (seperti video call interaktif dengan data).

VA menggabungkan intuisi manusia dengan kecepatan komputasi, membuat kita bisa berpikir analitis langsung dari visual yang kita utak-atik [3].

Tiga Alat Utama VA Mengendalikan Penyakit

Di bidang kesehatan, VA berfungsi sebagai sistem peringatan dini. Meskipun peta adalah visual yang paling menarik, keputusan efektif dalam mengendalikan wabah selalu memerlukan kombinasi dari beberapa alat visual. Inilah tiga alat visual andalannya [4], [5]:

  1. Peta Panas (Heatmap): Alarm Lokasi Bahaya
    Cara Kerja: Menggunakan warna pekat pada peta untuk menunjukkan konsentrasi kasus tertinggi di lokasi tertentu [6].
    Aksi Nyata: Petugas langsung tahu “zona merah” yang paling parah (misalnya, penyebaran DBD di satu kecamatan) dan bisa memfokuskan sumber daya (seperti fogging) tepat di lokasi itu, tanpa buang-buang waktu.
  2. Grafik Tren Waktu: Meramal Masa Depan
    Cara Kerja: Menampilkan grafik garis naik-turun kasus dari waktu ke waktu, membantu kita melihat pola atau siklus penyakit [7].
    Aksi Nyata: Jika VA memproyeksikan kasus akan mencapai puncaknya di bulan depan, kita bisa melakukan persiapan logistik (stok obat) dari jauh-jauh hari. Ini membuat kita selalu selangkah lebih maju [8].

AI Generated

  1. Dashboard Interaktif: Ruang Komando Digital
  • Cara Kerja: Menggabungkan semua visual (peta, grafik, angka) dalam satu layar yang bisa di-klik dan di-filter.
  • Aksi Nyata: Pimpinan rumah sakit dapat memantau ketersediaan tempat tidur atau ventilator di semua cabang secara real-time, memastikan alokasi sumber daya medis efisien saat krisis [5].

Data di Tangan Semua Orang
Visual Analytics menjadikan data tidak lagi eksklusif milik data scientist. Ini adalah alat demokratisasi data [8] yang membuat siapa pun, mulai dari mahasiswa hingga pengambil kebijakan, bisa menjelajah data dan membuat keputusan berbasis bukti.Data kesehatan tidak perlu ditakuti. Data itu adalah kompas yang memandu kita menuju masyarakat yang lebih sehat.

Penulis:

Noviyanti Tri Maretta Sagala, S.TI., M.Sc

Referensi

[1]: Thomas, J. J., & Cook, K. A. (2005). Illuminating the Path: The Research and Development Agenda for Visual Analytics. IEEE Computer Society Press.

[2]: IBM. (n.d.). What is Visual Analytics?

[3]: Keim, D. A., Kohlhammer, J., & Ward, M. O. (2015). Visual Analytics: Science and Technology. Springer International Publishing.

[4]: Shneiderman, B. (1996). The Eyes Have It: A Task by Data Type Taxonomy for Information Visualizations. Proceedings of the IEEE Symposium on Visual Languages.

[5]: Sarikaya, A., Gleicher, M., & Elmqvist, P. (2018). Design Space of Visualization Systems. IEEE Transactions on Visualization and Computer Graphics, 24(1).

[6]: Sas Visual Analytics. (n.d.). What is Visual Analytics.

[7]: S. B. F. De Silva and H. K. Kim. (2020). Geospatial Data Visualization of Public Health Emergencies: A Review. International Journal of Environmental Research and Public Health, 17(23).

[8]: Few, S. (2009). Visual thinking for design. Morgan Kaufmann.