Peluncuran Health Anxiety Screener di Puskesmas Plombokan: Solusi Deteksi Kecemasan Berbasis Mobile dan Web
Puskesmas Plombokan kini mengimplementasikan Health Anxiety Screener, sebuah inovasi digital yang membantu tenaga kesehatan melakukan deteksi dini kecemasan terkait kondisi kesehatan pada pasien, khususnya mereka yang memiliki penyakit kronis. Aplikasi ini hadir dalam bentuk sistem mobile untuk pengguna dan dashboard web untuk tenaga kesehatan.

Pengembangan aplikasi ini merupakan hasil karya tim dosen Computer Science BINUS Malang, yang berada di bawah koordinasi Pak Nyoman Wira Prasetya. Proyek penelitian ini juga didukung oleh pendanaan hibah Penelitian Internasional BINUS, yang dilaksanakan melalui kerja sama dengan salah satu universitas luar negeri.
Pada sisi mobile, pasien dapat mendaftar, menjawab kuesioner skrining kecemasan secara bertahap, serta memahami hasil tes yang ditampilkan menggunakan kode warna dan rekomendasi tindak lanjut. Fitur text-to-speech, konten terapi (artikel dan video), catatan harian dengan speech-to-text, pengingat obat, serta riwayat aktivitas semakin mempermudah pasien dalam memantau kondisi psikologisnya.

Di sisi lain, dashboard web yang digunakan petugas Puskesmas menampilkan rangkuman hasil skrining, pengelolaan konten terapi dan pertanyaan, serta pemantauan laporan kejadian panik yang disampaikan oleh pasien. Fitur panic button juga memungkinkan pasien mengirim sinyal kondisi darurat secara cepat, sementara sistem kontrol akses memastikan laporan masuk secara terstruktur.
Inisiatif ini turut mendukung beberapa target Sustainable Development Goals, seperti peningkatan kualitas kesehatan (#3), penguatan inovasi teknologi dalam layanan publik (#9), peningkatan aksesibilitas digital (#10), dan kolaborasi lintas institusi antara akademisi dan fasilitas kesehatan (#17).
Hasil pengujian Black Box menunjukkan seluruh fungsi utama pada aplikasi mobile dan admin web berjalan dengan baik, sementara User Acceptance Test mencatat tingkat kepuasan pengguna masing-masing sebesar 88% dan 92%. Dengan implementasi ini, diharapkan proses skrining, pelaporan kondisi panik, dan pemberian terapi preventif dapat berjalan lebih cepat dan lebih efektif.
Comments :