Dalam rangka mempercepat transformasi pembelajaran digital, tim dari BINUS Malang telah melakukan uji coba aplikasi Learning Management System (LMS) di SMAK St. Louis 2 Surabaya untuk memastikan sistem ini dapat menjawab kebutuhan guru dan siswa dalam proses belajar yang terkelola dengan baik dan mudah diakses. Implementasi ini menjadi langkah strategis untuk mendukung pengorganisasian materi, interaksi diskusi, jadwal pelajaran, serta pemantauan progres pembelajaran secara digital.

Sistem LMS yang dikembangkan dirancang sebagai platform berbasis web yang menyatukan aktivitas pembelajaran antara pengajar dan peserta didik dalam satu alur penggunaan yang sederhana, mulai dari login, tampilan dashboard, hingga penjelasan materi per sesi dan forum diskusi. Fitur utama seperti materi terstruktur, forum tanya jawab pada tiap sesi, rencana pembelajaran (syllabus), serta daftar guru dan siswa dirancang untuk memperkuat efektivitas interaksi pembelajaran.

Lebih lanjut, sekolah telah merencanakan bahwa LMS ini akan digunakan secara penuh oleh SMAK St. Louis 2 Surabaya pada awal tahun 2026, sehingga proses pengajaran digital dapat berjalan terpadu dengan kegiatan pendidikan reguler di sekolah. Pada masa mendatang, fitur-fitur berbasis AI juga akan ditambahkan ke dalam LMS, termasuk kemampuan menghasilkan soal ujian secara otomatis serta memberikan penilaian dari hasil jawaban siswa, yang diharapkan dapat semakin memperkaya pengalaman belajar dan evaluasi. (Info tambahan oleh pengguna).

Dibangun dengan teknologi modern seperti Next.js, sistem ini memastikan tampilan responsif dan pengelolaan data yang efisien melalui autentikasi aman dan basis data yang terstruktur. Pengembangan LMS ini sejatinya bukan hanya sekadar digitalisasi materi pelajaran, tetapi juga upaya memperkuat dokumentasi pembelajaran dan interaksi akademik yang dapat diakses kapan saja oleh siswa dan guru. Implementasi ini juga berkontribusi terhadap sejumlah target Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan (SDG 4), memperkuat inovasi serta infrastruktur teknologi pembelajaran (SDG 9), serta menjalin kerja sama yang kuat antara dunia kampus dan sekolah (SDG 17).

Pengembangan LMS SMAK St. Louis 2 dilakukan melalui pendekatan berbasis penelitian, dimulai dari penggalian kebutuhan lewat wawancara dengan pemangku kepentingan sekolah, pembuatan prototipe, serta evaluasi berulang sampai tahap implementasi dan pengujian. Pengujian teknis menunjukkan bahwa fungsi-fungsi utama sistem berjalan baik dan stabil, dan ke depannya aplikasi ini diharapkan dapat diperluas lagi melalui User Acceptance Testing serta penambahan fitur interaktif seperti notifikasi dan statistik pembelajaran.

Selain itu, tim pengembang yang terlibat dalam proyek ini merupakan mahasiswa yang dibimbing oleh dosen, menunjukkan kolaborasi antara akademisi dan dunia pendidikan dalam memajukan solusi teknologi pembelajaran.