Geoinformatics, Science for Exploring our Earth
Apa itu Geoinformatics?
Geoinformatics adalah bidang ilmu yang menggunakan teknologi informasi dan statistik untuk mengatasi masalah geography dan geosciences. Geoinformatics berhubungan dengan struktur dan karakter informasi spasial, klasifikasi dan kualifikasi, pengolahan data, penggambaran dan penyebaran, termasuk infrastruktur yang diperlukan untuk mendapatkan informasi yang lebih optimal. Cabang dari Geoinformatics ini meliputi: Cartography,Geodesy, Geographic information system (GIS), Global Navigation Satellite Systems, Photogrammetry, Remote Sensing, Spatial Analysis, dan Web mapping.
Secara spesifik cabang Geoinformatics yang berhubungan dengan ilmu statistik disebut geostatistik, yang merupakan jembatan antara statistik dan GIS. Geostatistik merupakan kumpulan teknik numerik yang berhubungan dengan karakterisasi data spasial. Proses yang dilakukan dalam analisis ini adalah pengumpulan seluruh data, mengeksplorasi data, membuat model, melakukan diagnostic dan membandingkan model. Di statistika, geostatistik identik dengan analisis data spasial, yaitu analisis yang berhubungan dengan pengaruh lokasi. Hal ini didasarkan pada hukum pertama geografi yang dikemukakan oleh Tobler I, yaitu ”segala sesuatu saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi sesuatu yang dekat lebih mempunyai pengaruh daripada sesuatu yang jauh”
Aplikasi dari Geoinformatics
Beberapa metode pemodelan untuk data spasial di statistik telah banyak berkembang, diantaranya geographically weighted regression (GWR), Spatial Lag Model (SLM) atau Spatial Autoregressive (SAR), Spatial Error Model (SEM), Spatial Durbin Model (SDM) dan SARMA, SKATER untuk clustering. Pemodelan tersebut banyak diaplikasikan di bidang ekonometrika, sosial, kesehatan, edukasi, dan lain-lain. Geostatistik ini juga banyak dikembangkan di bidang geologi, seperti metode prediksi kriging.
Program ganda Teknik Informatika – Statistika Bina Nusantara Univerity telah melakukan beberapa penelitian dalam bidang geoinformatics, khususnya pemodelan spasial. Diantaranya Spatial Durbin Model (SDM) dalam bidang kesehatan. Selanjutnya dalam GIS, dilakukan pemetaan angka buta huruf berdasarkan karakteristik kepemilikian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Dalam pemetaan tersebut digunakan pemodelan geographically weighted regression (GWR). Pengembangan aplikasi perangkat lunak untuk analisis tersebut juga telah dikembangkan.
Penulis: Rokhana Dwi Bekti, S.Si., M.Si (D4446 )